DEPOK, MERDEKA POS -Balai warga RT 10 RW 19 Perumahan Griya Telaga Permai (GTP) di Kelurahan Cilangkap Kecamatan Tapos, Kota Depok, dipenuhi semangat warga yang berkumpul dalam acara Ulang Tahun ke-10 RT 10 RW 19. Minggu (26/1/2025)
Dengan slogan “Aman, Nyaman, Peduli, Religius,” RT 10/19 menyelenggarakan acara peringatan hari ulang tahun RT yang ke-10 suatu event yang luar biasa. Kegiatan yang bisa dicontoh oleh RT lain sebagai wadah penting untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan kegiatan sosial, berbagi dengan para petugas security dan petugas kebersihan di lingkungan.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Lurah Cilangkap, Ketua LPM, Ketua RW 19, para Ketua RT di lingkungan RW 19, para mantan ketua RT 10 dan Karang Taruna Kelurahan Cilangkap.
Ketua RT 10 RW 19, Letkol. TNI (Purn) Sahidi, sekaligus Ketua Panitia acara ulang tahun menyampaikan apresiasi kepada para pendahulu (para mantan ketua RT 10, red) yang telah memberikan inspirasi bagi para penerus.
“Saya harus memberikan penghargaan kepada para mantan ketua di RT 10, kalau dulu istilahnya adalah RT hormat yang telah memberikan inspirasi”, jelas Sahidi.
Sahidi menyesalkan ketidakhadiran para anggota DPRD yang khusus berasal dari Kelurahan Cilangkap sebanyak 4 orang (Dapil 5 Kota Depok).
“Anggota Dewan tidak ada yang hadir padahal mereka sudah diundang. Sudah terpilih, duduk diem. 5 tahun ke depan baru berkompetisi lagi”, paparnya kesal.
“Saya tidak bisa membangun untuk RT 10 tapi memberikan karya untuk RT 10”, pungkas Sahidi.
Lurah Cilangkap, Teguh Santoso, SE dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada para senior terdahulu dan apresiasi kepada RT-RT sebelumnya.
“Terima kasih senior-senior kita serta semangat bagi Bapak Ahmad Taufik dan Bapak Dedi Mulyono yang sudah mengawali perjalanan RT 10 RW 19 yang merupakan pemekaran dari RT 05 dari sebuah proses dimana waktu itu masih satu RT minimal 30 orang sekurang-kurangnya dan sebanyak-banyaknya 60 orang”, papar Teguh.
Teguh menegaskan pentingnya mendengar aspirasi, masukan dan usulan, bahkan keluhan warganya. Ia menyebutkan bahwa usulan-usulan yang dibahas berasal dari rembuk warga di tingkat RW. “Setiap RW mendapat alokasi anggaran sebesar Rp300 juta, yang akan digunakan untuk program kepemudaan, Posyandu, hingga kegiatan lingkungan lainnya,” ujar Teguh.
Teguh menyampaikan, ada 36 item tang bisa diusulkan. Senilai 160 juta untuk sampah, banjir dan macet yang merupakan agenda setiap Pilkada. Posyandu senilai 6 juta atau 500 ribu perbulan, gerobak sampah 35 juta, pelatihan bencana, PIKR 10 juta dan lainnya.
“Seluruh usulan warga telah disampaikan melalui rembuk RW dan akan diverifikasi untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026,” tambahnya.
Ketua LPM Kelurahan Cilangkap, Nur Jamal menyampaikan kegiatan atau program yang ada di wilayah khususnya di RT 10 RW 19 terkait program yang sedang berjalan.
“Nah, sekarang insya Allah janji-janji dapat dipenuhi dan kita betul-betul harus bisa dapat bermanfaat penggunaan anggaran 300 juta berbasis RW ini Insya Allah di tahun-tahun berikutnya akan ada peningkatan. Kalau tahun 2026 tidak menutup kemungkinan di tahun 2027 atau 2028 makin mendekat ke bawah akan lebih tepat sasaran karena turun sampai ke RT. Pak RT saya yakin tahu persis Apa yang dibutuhkan di lingkungan”, ujar Jamal.
Kabar baik disampaikan Koordinator Bidang Sosial RT 10 RW 19 dimana program Jumat Barokah dan sosial pengumpulan dana secara sukarela sudah 1 tahun berjalan. Salahsatu tujuannya untuk meringankan biaya bagi yang berduka.
“Di hari ultah kita berbagi kepada petugas kebersihan 36 bingkisan dan 21 petugas keamanan. Terkumpul 7.600.000 rupiah kas hari ini”, tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan, RT 10 RW 19 Kelurahan Cilangkap optimis mampu merealisasikan visi pembangunan yang inklusif, maju, dan berkelanjutan. (*)